Kenangan abadi

Mulanya aku tidak mengenali mu,
Aku tidak  tau siapa dirimu,
Sekian kini aku mula terasa
Ada sesuatu dihati mu
Tapi…
Ahhh!...biarkan semua itu,
Karena aku tidak merasa
Mungkin kaupun begitu..
Pertemua kali kedua
Walau sekejap,
Tapi penuh makna
Terasa berbekas dihati
Kan ku kenang
Walau masa semakin jauh..

Aku Ingin Bersua

Kala malam begini

Kala sunyi begini
Aku masih duduk sendiri

Menanti sang embun yang bisa menyejukkan

Panas banget dong!!..

Biar ku te******i tubuh ini

Biar ku sirami gelora yang menyelimuti jiwa ini

Aku merindui mu

Rasa rindu yang terpanggil

Aku akan menjerit mencari dirimu

Walau tanpa menyebut suaramu

Akan ku lakarkan kata demi kata

Dari hati yang berkobar

Dari khayalan kerinduan

Yang mengores ketulusan cinta

Walau hanya bayangan senja

Aku mau ketemu denganmu

Mau berbicara panjang panjang

agar bisa mendengar suaramu

Aku ingin bersua…

Rindu yang jauh

Entah mengapa,

Aku tidak bisa tidur

Aku terus terusan terjaga,

Terasa mau saja mimpi akan dirimu,

Tapi apakan daya,

Aku tidak bisa berbuat demikian,

Aku selalu menyebut namamu,

Bila saja aku ingin melelapkan mata ini,

Aku , aku, aku tak bisa,

Biarlah ku hiburkan hati ini,

Bersama bebayang yang belum pasti datang,

Meski kau bukan kepunyaan ku

Kerana aku tidak pernah bertemu dengan mu,

Walau apapun,

Izinkan aku untuk mengingatimu

Juga menyebut namamu,

Rindu yang jauh...

Kenangan

kenangan itu hadir sebagai bingkai di pelabuhan
ketika kau menapakkan kakimu pertama
ketika kau tuliskan kisah demi kisah dalam kertas putihmu
ketika kau dilambungkan oleh angin dan buaian pelangi

Bayangan itu hadir menemani dirimu
menepukmu ketika kau sejenak berpaling
menegurmu ketika kau melompat tak terkira
Menyanjungmu ketika ikhlas itu merangkulmu

Jadikanlah kebaikan hatimu, perisai
Dia khan menjagamu dari bayangan hitam yang sigap melukai
Dia khan menyebarkan keindahan hatimu
ke setiap hati yang memandang
Dia khan membuka jalan, di tiap langkah-langkah mu menari

Dan yang kau temui adalah kekayaan hati
Yang tak akan membuatmu bersedih

Ku Ingin Seperti Dulu

Aku merindukanmu...
Seperti dulu kau mencintaiku
Seperti dulu kau menyayangiku
Seperti dulu hanya aku dalam hidupmu

Tidak seperti saat ini
Saling menyakiti...
Saling berkeras hati...
Penuh egois dan memaksakan diri

Semua tiada guna...
Semua hanya akan menambah luka
Semua hanya akan berakhir dengan air mata

Kembalikan cintamu...
Seperti dulu kau mencintaiku
Hingga tak ada lagi hati yang terluka
Hingga tak ada air mata disana

Terima kasih CINTA

Terima kasih untuk memandangku ketika aku sedang berada didekatmu
Terimakasih untuk mendengarkan aku, ketika aku sedang berbicara
Terimakasih untuk menunggu sampai aku selesai dengan kalimatku
Terimakasih untuk menyimpulkan  apa yang aku katakan
Terimakasih untuk tidak menyakiti hatiku ketika engkau tidak setuju
Terimakasih untuk menanyakan apa rencanaku sebelum memintaku mengerjakan sesuatu
Terimakasih untuk bebicara perlahan-lahan
Terimakasih untuk kelembutan dalam suaramu
Terimakasih untuk mendengarkan buah pikiranku dan memperkayanya selagi kita berdiskusi
Terimakasih untuk ketulusan hatimu
Terimakasih untuk membesarnya orang-orangan matamu ketika engkau sedang menatap mataku
Terimakasih untuk keheninganmu ketika perasaanku sedang terganggu
Terimakasih untuk tetap bersamaku ketika aku mengunci diri tak dapt engkau jangkau
Terimakasih untuk berada didekatku ketika aku sedang tenggelam dalam pikiranku
Terimakasih untuk menungguku ketika aku terlambat
Terimakasih untuk tetap bersabar diri ketika engkau sedang lelah
Terimakasih untuk membagi air matamu ketika engkau sedang ketakutan
Terimakasih untuk membiarkan aku menjadi bagian dari hidupmu !!

Cukup sampai disini

Kebohongan itu begitu itu indah saat keluar dari bibirmu,..
Penghianatan itu terlihat sangat wajar jika kamu yang melakukannya,..
Begitu mudah kau kuburkan cerita indah kita..
Begitu mudah kamu berkata… kita “cukup sampai disini”.

Aku seperti kehilangan kaki untuk berdiri
Aku seperti kehilangan mata untuk melihat

Bagaimana cara aku melupakan kamu…
Harus dimana aku tempatkan diri ini jika bertemu kamu…
Yang aku tau, janji dan impian kita tak mungkin lagi bisa terwujud,..
Yang aku tau semua hal yang dulu manis, kini berubah menjadi sangat menyakitkan..

Entah mengapa kamu berubah hati padaku..
Entah mengapa tak ada kesempatan kedua untukku..
Entah mengapa begitu mudah kamu putuskan cinta kita..
Bahkan entah mengapa sampai saat ini kamu tak pernah katakan, apa salahku..

Padahal sudah kugantungkan seluruh harapanku padamu..
Padahal sudah kuserahkan segalanya untuk kamu..
Walau kadang terkesan hati ini mengiba atas cintamu..
Entahlah, mungkin memang semua ini harus berakhir sampai disini..

Mengapa aku berfikir, jalan ini terlalu pahit dan rumit untuk kulalui…
Mengapa kadang aku berfikir tak ada lagi hari yang harus aku lalui..
Aku kecewa..
Aku putus asa..

Hujan di sore hari

Sore ini hujan hadir menyapaku
Membasahi hamparan bumi
Membawa kesejukannya
Bersama angin dingin
Meresap hingga ke dalam celah kulit
Hadir sambil menggandeng kenangan tentang kita dan hujan
Sedang apa kau di sana
Adakah hujan menyapamu juga di sore ini ?

Rindu & Cemburu

mendung menggantung
tanda nyanyian hujan kan datang
rindu masih ada
dan cemburu menemaninya
ketakterwujudan adalah sakit
yang tertunda
terimalah rindu dan cemburu

untaian kata terjalin
kalimat tak bernada
menggapai rasa rindu
dalam bayang malam
bersama kecewa dalam buaian
selamat tidur, doa dan salamku
untukmu

Sayang adikku sayang

Adik ku sayang,
ketahuilah oleh mu
aku sayang pada mu
aku mencintaimu
walau aku jauh dari pandanganmu
impian dan jiwaku
tetap bertakhta dihatimu
adikku yang manis,
rinduku kini semakin dalam
semakin getir aku mengharungi rindu ini
menemani airmata setiap kali aku mengingatimu
hiasan mimpi sekadar menenangkan jiwa ini
adikku,..sungguh hanya engkau pelita hidupku
aku tiada cinta selain sayang yang teramat sayang
tiada rindu melainkan merinduimu selalu
rindu serindu rindunya….

Puisi sendu

Bayu yg datang berhembus itu
bukan membawa beritanya untuk ku
lalunya sekadar mengulis diwajah sendu...
sekedar sebuah nyanyian sepi,
tanpa lyrik
tanpa melodi....

lalu ku pesan diangin yg lalu itu..
andai aku tidak lagi ketemu dengan kekasihku
kata kan padanya,
aku terlalu rindu...

andai bingkisan ini membawa sendu
katakan saja ia bukan untuk mu
maka biarkan lah ianya berlalu..
kerana kita sememangnya sudah ditakdirkan
tidak akan ketemu...

Demi waktu

Waktu demi waktu
berlalu begitu pantas
seluruh jiwa ini pinta dibatasi
tapi sang rembulan membisu
sinar mentari pagimampu menusuk kamar sepiku
hanya meninggalkan ranjau kebingungan
bertapuk dicelah lampu neon berkelipan
waktu demi waktu berlalu begitu saja
bisa kah aku menahan waktu itu
aku terasa malu
pada alam memerhati
hari-hari mendatang kau masih kosong
sampai bila aku mengharap
waktu kau tolongi aku
kau peluk aku
isikan penuh untuk ku bekal
masih jauh ranjau ini
aku tidak mampu
menahan cepatnya waktu berlalu.

Bila tiba waktu

Bila tiba waktunya
Pasti kau akan menerimanya
Memang sudah pasti
Seandai kau ada dengannya
Hiasi diri mu bersama sepi malam
Agar kelopak rindu tidak melanda
Mungkin kau tidak akan sendiri
Mungkin bayang mu menemani jiwa mu
Hari hari mu pasti bersama dia
Yang kau pinta selama
Walau kau jauh
Walau tiada didepanmu
Pasti tidak akan terpaling
Hatinya, kesetiaannya, kejujurannya
Dan kasih sayangnya
Hanya untuk mu..

Rindu yang melanda

Ohh!...
Bagaimana bisa aku menghindari semua ini
Aku terseksa...
Aku sengsara...
Aku sedih....
Aku selalu melamun
Sampai makan pun aku lupa..
Terasa bagaikan sia- sia
Bila saja malam aku menangis
Teringat adik-adik kecilku
Teringat mama sayang…
sampai bila begini..
Ohh..Tuhan
Kuatkan kudrat hambamu ini
Hilangkan kegelisahan ini
Walau hanya sekadar waktu.

Aku mau pulangggg...........!!

Akan ku simpan semuanya
didalam kantor jantung ini
seluruh kisah hidup yang melanda
dunia ku hanya aku yang tahu
duniaku banyak menyimpan rahsia
kisah duka melanda hidup
pancaroba yang mendung di ufuk
mau kuhancurkan roda roda kehidupan ini
mau ku golek duniaku
melalui hari hari mendatang
tetiba  saja mendung yang berarak
bertukar menjadi badai menggulung
kalau dibongkar pecah
pasti terlihat liku liku melanda
yang terbenam walau sekejap
mata hati jiwa nun dikota malam
pagar luka ini...
Aku mau pulangggg...........!!

Kita adalah sama

Ada kalanya kita sendiri dalam kesedihan
kesedihan dalam kebingungan
Tidak tau apa akan terjadi
kekadang juga kita harus bersifat asing
Mengapa mereka tak mengerti ?
Apa mereka juga asing ?
Dimana kita harus menempatkan keduanya ?
Hanya mereka yang merasa
Begitu sulitkah berlapang dada ?
Mengikhlaskan segala sesuatunya
Menyerahkannya pada alam semesta . . .
Andai masih ada rasa cinta...
mengapa ini terjadi?
Andai masih ada rasa kasih....
mengapa dia begitu ?
atau mungkin bila ada rasa sayang..
tak mungkin ini terjadi !
ku serah semua pada yang maha esa...

Kenangan silam

Dikala sepi tenangku

kekadang aku terkenang
walau sedekad berlalu
bila mengingati mu
memikir akan dirimu
masih adakah dirimu seperti itu
kau begitu ramah, mesra kepada semua
kini kau sudah berubah
apa setelah masa berlalu
atau selama tiada bicara
kau mudah lupa
mudah mengikis segalanya
aku selalu berdoa untukmu
selalu mengingatimu
dan...dan selalu.....
entah apa lagi yang ada dibenak ini
tapi, apa balasmu
hanya duka kesakitan yang mendalam
jujur pada lahiriah saja
Walau apapun.....
kau tetap ku ingati
sama seperti waktu yang dulu
satu yang ku pinta
ku mohon jangan salahkan aku
demi aku, kau....
antara kita jauh berbeza...

Kelangsungan Cinta

 Kemaafanmu adalah kelangsungan cinta
jangan meradang ketika api sedang membara
jangan bertingkah walaupun hanya sekali
kerana kau takkan faham apa yang kutanggung
di perantauan....
hindarilah daripada berkeluh kesah
takut ketuaanmu segera menjelma
dan aku hambar....
sesungguhnya hati mudah berubah
sesungguhnya cinta dan kemarahan itu
apabila bertemu
maka cintalah yang mengalah…

Dari sinar matamu

Aku tahu,


Kau seorang insan, Jujur dalam ertikata,
Sikap mu tidak ku sesali,


Dari sinar matamu,
Aku rasa,
Hati mu sentiasa riang,
Aduh!....


Dari sinar mata mu,
Aku dapati,
Suatu kepastian,


Namun,
Kegelisahan mu,
Terbayang suatu ketenangan.

Bila aku bersedih

Saat dunia kembali sedih..
Tatkala badai menerjang seluruh bumi...
Lautan menangis...
Itulah kehancuran kehidupan...
Kini..
Semua telah berlalu..
Kehidupan muncul dibumi...
Mentari menampakkan senyuman....
Kerlip bintang menyambutnya.......
Pelangi ikut tersenyum....
Seakan - akan kebahagiaan ada...
Ku panjatkan sujud syukur kepada Illahi Robbi..
Tuk jalani kehidupan ini.......
Bagai roda berputar...
Tak ada hentinya.....
Suka..
Duka...
Kegembiraan...
Kesedihan....
Inilah perjalanan manusia dibumi..

Ragu-ragu

Dua belas 40 malam...
Semakin lewat...senyap..
Minda ini terus berlari...
Bukan jalan ku tanpa arah dan tujuan
Bukan mauku yang tidak ingin kepastian…
Bukan…
Salahkah Aku jika…
Hanya ingin menyerahkan
kepada Sang Pemilik Waktu
kepada Dia yang mengetahui segalanya
kepada Dia yang lebih mengetahui rahsia kehidupan..
Salah kah Aku jika…
Hanya ingin menjalani hidup ini apa adanya…
Hanya ingin berusaha melakukan yang terbaik…
Hanya berharap bahwa langkah dan keputusanku selalu diredhai-Nya
Keputusan yang telah ku ambil
Sikapku saat ini…
Bukan kerana Aku suka
Tapi
Kerana Aku mengenalnya
Kerana Dia memang baik
Jadi...
Apakah Aku harus menanyakan
suatu kepastian..???
suatu ketegasan..???
sedang Aku sendiri masih ragu
Terimakasih
Tapi.......
Untuk yang satu ini
Mohon jangan paksa Aku
Untuk melakukan dan memutuskan
sesuatu yang Aku sendiri masih ragu
Tapi.....
Bantu Aku untuk menghilangkan keraguan ini…
Apapun hasilnya..
Itulah yang terbaik
Terbaik buat semuanya......SAYONARA WAHAI MALAM

Hujan lagi,,oh hujan lagi

aku suka hawa dingin yang dibawanya
seolah membawaku ke dimensi lain
aku taksub pada aromanya
ketika menyentuh tanah

Namun kini,
hujan terkadang mengerikan
dia tak lagi membawa ketenangan
kecemasan lah yang dibawanya
nikmat dingin yang pernah diberikannya
berubah menjadi badai
aromanya yang segar
menjadi bau lumpur banjir
meski begitu
aku tak pernah bosan menikmati
air yang jatuh dari angkasa itu…

Deritaku tiada siapa tahu...

Ku pahatkan derita ini.
ku pakukan kesengsaraan lama
derita sengsara abadi
yang tiada penghujungnya
haruskah aku luah semua
pada alam.....
pada kamu.....
atau pada siapa saja
derita ini cukup seksa kawan
Aku tahu ini tak seharusnya terjadi
dan aku tahu ini sesuatu yang tak wajar
tapi mengapa pasti aku
atau ini takdir yang aku terima
atau ada batas lain yang memungkinkan
aku terima kenyataan ini
aduh!! amat menyeksakan
mahu saja ku terajang dunia ini
Tapi biarkan aku jalani semua ini ,,
biar hanya aku saja yang tahu segala
Jalani setiap detik..