Photobucket

Wednesday 6 March 2013

Olahraga 10 Menit Tiap Hari Bisa Hindarkan Anda dari Insomnia

Insomnia terkadang sangat menyebalkan. Akibat baru bisa tidur saat menjelang fajar, tubuh menjadi tidak bergairah untuk melakukan pekerjaan. Tapi jika konsisten olahraga setiap hari, Anda akan terhindar dari insomnia.

Dari survei yang digelar National Sleep Foundation, berolahraga selama 10 menit setiap hari dapat membuat perbedaan durasi dan kualitas tidur.

Max Hirshkowitz salah seorang peneliti tidur yang terlibat dalam survei menegaskan ada keterkaitan antara olahraga dan tidur. Demikian dikutip dari Fox News, Rabu (4/3/2013).

Selain itu, Max Hirshkowitz yang juga profesor di Baylor College of Medicine di Houston menyatakan bahwa ia dan rekannya menemukan bagaimana peningkatan kualitas tersebut dapat terjadi. Jika Anda memiliki waktu berolahraga yang baik maka akan terlihat kualitas tidur yang baik. Sedangkan mereka yang jarang melakukan olahraga dan duduk 8 jam sehari menunjukkan dampak yang tidak baik.

Lebih dari 75 persen dari 10 ribu responden yang berpendapat melalui internet dan telepon mengaku bahwa mereka yang menyempatkan waktu untuk berolahraga akan tidur nyenyak dibandingkan mereka yang tidak berolah raga. Orang-orang yang aktif pun mengakui hal yang sama, dengan tidur lebih cepat akan mendukung kegiatan mereka pada siang hari.

Tidur Siang Membuat Terjaga di Malam Hari

Hampir setiap hari separuh masyarakat Amerika mengeluhkan insomnia. Sekitar 22 persen dari mereka mengaku tersiksa karenanya, karena insomnia juga memicu stres, kecemasan, dan juga nyeri pada tubuh.

Selain kurang tidur, orang-orang yang kurang berolah raga memiliki laporan kesehatan yang kurang baik dan memiliki masalah ketika mengemudi atau saat makan. Hal ini mengakibatkan mereka mengambil banyak waktu untuk tidur di siang hari yang akhirnya menimbulkan gejala sleep apnea atau ganguan pernafasan saat tidur.

Lebih dari 44 persen orang yang kurang berolah raga rata-rata berisiko mengalami sleep apnea dibandingkan yang berolah raga. Jadi, jangan ragu untuk berolahraga kapan saja untuk membantu peningkatan kualitas tidur Anda.
sumber

Agar Sehat, Duduklah Hanya 4 Jam Sehari

Untuk mendapatkan hidup sehat, banyak pakar yang merekomendasikan peningkatan aktivitas fisik dan pengurangan gaya hidup sedenter (menetap). Hal ini juga diamini sebuah studi baru yang menekankan pentingnya mengurangi waktu yang dihabiskan untuk duduk dalam sehari.

Lagipula studi itu juga menunjukkan duduk terlalu lama dapat meningkatkan peluang seseorang untuk terserang penyakit kronis, tak peduli apapun gaya hidupnya dan berapapun indeks massa tubuhnya.

Kesimpulan ini diperoleh setelah peneliti dari Kansas State University, Richard Rosenkranz mengamati 63.048 pria berusia 45-65 tahun dari New South Wales, Australia. Secara khusus peneliti membandingkan partisipan yang diketahui duduk kurang dari empat jam sehari dengan partisipan yang dilaporkan duduk selama lebih dari empat jam dalam satu hari.

Hasilnya, penyakit kronis lebih banyak ditemukan pada partisipan yang sering duduk. Beberapa penyakit yang dikaitkan dengan aktivitas ini diantaranya kanker, penyakit jantung, hipertensi atau tekanan darah tinggi dan diabetes.

"Kami melihat peningkatan risiko penyakit kronis secara terus-menerus pada partisipan yang lebih banyak duduk. Bahkan partisipan yang duduk lebih dari 8 jam sehari jelas-jelas memiliki risiko tertinggi," tandas Rosenkranz seperti dilansir dari emaxhealth, Rabu (20/2/2013).

Menurut Rosenkranz, meskipun orang yang fisiknya aktif dikatakan lebih sehat namun orang-orang juga harus lebih fokus untuk mengurangi waktu duduknya. "Secara khusus temuan ini paling tepat ditujukan untuk pekerja kantoran, kendati indeks massa tubuhnya normal dan rutin melakukan aktivitas fisik," lanjutnya.

Temuan ini juga dirasa perlu diperhatikan oleh para manajer atau atasan di kantor agar dapat berkontribusi terhadap kesehatan bawahannya. Misalnya, mendorong karyawan agar banyak-banyak berdiri meskipun hanya di meja masing-masing atau jalan-jalan mengelilingi kantor, menempatkan tempat sampah atau mesin fotokopi agak jauh dari meja karyawan dan cara lain yang bisa mengurangi duduk berlebihan di tempat kerja.

Namun jika Anda tak punya atasan yang memiliki inisiatif seperti itu, tak masalah. Lakukan dengan cara Anda sendiri, misalnya menjawab telepon sambil berdiri atau memanfaatkan jam istirahat untuk ngobrol dengan teman sambil berdiri.
sumber

Tuesday 12 February 2013

Inilah Penyakit yang Muncul Karena Masalah Cinta

Suatu hubungan sudah banyak terbukti bisa mempengaruhi kesehatan Anda. Bahkan ada penelitian yang mengungkapkan kalau hubungan yang kuat bisa membuat Anda terhindar dari penyakit karena mengadopsi kebiasaan sehat dengan menjaga satu dengan yang lain sehingga bisa hidup lebih lama.

Menurut psikolog Maryann Troiani, PhD seperti dilansir Health, Selasa (12/2/2013) menyatakan kalau ada banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan kita baik yang suda menikah atau belum.

Berikut ini beberapa hal akibat hubungan percintaan Anda sehingga mempengaruhi kesehatan pikiran dan tubuh Anda:

1. Berat badan

Troiani melihat ketika seseorang memiliki pasangan, mereka akan saling memotivasi dalam hal kesehatan. Ia akan pergi fitnes bersama dan merasa tanggung jawab satu sama lain dalam hal perilaku makan dan masalah tidur yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan.

2. Tingkat stres

Studi tahun 2009 dalam Journal of Sexual Medicine menemukan kalau orang yang sering melakukan seks lebih sehat mental. Troiani mengatakan kalau seks hanya salah satu aspek dalam hubungan. Sehingga tingkat stres juga pasti akan dialami pasangan ketika menghadapi masalah orangtua, perselisihan uang atau bahkan pekerjaan rumah tangga.

3. Masalah tidur

Tidur di samping seseorang yang Anda cintai dan percaya dapat membantu Anda merasa santai. Jika pasangan Anda mendengkur, orang lebih mungkin untuk mengalami kelelahan siang hari.

Penelitian menunjukkan kalau suatu konflik dalam hubungan dikaitkan dengan tidur dan bisa membuat keadaan menjadi lebih buruk.

4. Depresi dan kecemasan

Masalah ini sering membuat hubungan dapat mempengaruhi depresi dengan cara yang sama kompleks. Di satu sisi, beberapa studi telah menemukan bahwa hubungan jangka panjang dalam pernikahan, dapat mengurangi gejala-gejala depresi. Suatu hubungan bisa meningkatkan risiko depresi secara klinis.

5. Kesehatan jantung

Hubungan percintaan dan kesehatan kardiovaskular bisa mempengaruhi tekanan darah. Penelitian telah melaporkan kalau hubungan menikah dikaitkan dengan rendahnya risiko serangan jantung dan hasil yang lebih baik setelah operasi jantung, terutama bagi kaum pria.

6. Kanker

Bukan hanya mempengaruhi jantung, dalam beberapa penelitian, pernikahan juga telah terbukti meningkatkan tingkat kelangsungan hidup bagi penderita kanker, termasuk prostat, paru-paru, dan kanker usus besar.

Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh 3,8 juta pasien kanker yang diterbitkan pada tahun 2009, 58% orang yang menikah hidup selama 10 tahun pasca diagnosis kanker, dibandingkan dengan 52% dari orang-orang yang tidak pernah menikah, 46% dari orang yang bercerai, dan 41% dari para janda dan duda.

Orang-orang yang dipisahkan dari pasangan mereka bernasib terburuk dengan hanya 37% yang masih hidup selama 10 tahun. Kesepian dan stres tak terduga mungkin memiliki efek negatif pada kekebalan tubuh.

Troiani mengatakan kalau hal yang disebutkan sebelumnya bukan hanya berhubungan dengan hubungan cinta Anda saat ini tapi juga dipengaruhi oleh masa lalu Anda. Pada tahun 2011, peneliti dari Columbia University menemukan kalau Anda yang berpikir tentang mantan kekasih ternyata dapat memiliki efek yang sama pada otak sebagai rasa sakit fisik.

Sebuah perpisahan yang disebut sindrom patah hati oleh para peneliti ini bisa menyebabkan pembesaran jantung yang diakibatkan oleh stres fisik atau emosional yang ekstrim. Wanita menopause paling mungkin untuk mengalami sindrom tersebut, tetapi penelitian menunjukkan bahwa hal itu juga dapat terjadi pada pria dan wanita muda.
sumber

Tuesday 18 December 2012

Berhentilah Merokok agar Tulang Belakang Sehat


Jika penyakit mematikan seperti kanker paru-paru saja belum cukup menghentikan kebiasaan Anda merokok, cobalah jadikan kesehatan tulang punggung sebagai salah satu alasan berhenti merokok. Nikotin dapat memperburuk kondisi nyeri pada punggung.

Peneliti melakukan studi yang melibatkan lebih dari 5.300 pasien yang mengalami sakit punggung karena gangguan tulang belakang dan sedang menjalani pengobatan. Selama 8 bulan masa pengobatan, peneliti terus memantau kondisi masing-masing pasien.

Orang yang sebelumnya tidak pernah merokok melaporkan bahwa rasa punggung yang dialaminya berangsur-angsur membaik dengan cepat. Pasien yang berhenti merokok selama pengobatan, melaporkan bahwa rasa nyeri yang dialaminya berangsur-angsur berkurang.

Sedangkan pasien yang tetap merokok melaporkan bahwa rasa nyeri yang dialaminya tidak kunjung reda dan memerlukan waktu yang lebih lama untuk sembuh. Hasil penelitian ini diterbitkan dalam Journal of Bone and Joint Surgery, edisi bulan Desember.

"Rasa sakit akan meningkat karena paparan nikotin, sehingga seseorang harus menghentikan kebiasaannya merokok agar kondisi nyeri punggungnya tidak semakin buruk," kata Dr Glenn Rechtine, penulis studi dari jurusan ortopedi di University of Rochester di New York, seperti dikutip dari ivillage, Selasa (18/12/2012).

Studi ini mendukung perlunya program berhenti merokok untuk pasien dengan gangguan tulang belakang. Pasien nyeri punggung mau tak mau harus menyerah dan meninggalkan kebiasaannya yang tidak tersebut.

Meskipun studi ini menemukan hubungan antara berhenti merokok dengan penurunan nyeri punggung, hal ini tidak membuktikan bahwa ada hubungan sebab-akibat antara keduanya.
sumber

Sunday 9 December 2012

Terapi Bicara Bantu Atasi Depresi

Selain menggunakan obat antidepresan, terapi bicara bisa menjadi pengobatan tambahan untuk membantu mengatasi depresi
Terapi bicara dapat menjadi pengobatan tambahan untuk membantu mengatasi depresi, demikian menurut hasil sebuah studi baru dari Inggris.

Para peneliti menemukan bahwa penderita depresi yang tidak kunjung membaik meskipun sudah memakai obat antidepresan cenderung mengalami penurunan gejala depresi dengan ditambahkan terapi bicara ke rejimen pengobatannya.

Studi ini merupakan percobaan terbesar pertama untuk mencoba efektivitas dari terapi berbicara jika diberikan bersamaan dengan antidepresan, kata para peneliti.

Para peneliti juga mengungkapkan, hingga dua-pertiga  penderita depresi tidak merespons sepenuhnya terhadap pengobatan antidepresan sehingga hasil temuan ini dapat menunjukkan cara untuk membantu mereka.

"Sampai saat ini, baru ada sedikit bukti yang membantu dokter dalam memilih langkah pengobatan terbaik berikutnya bagi pasien yang tidak merespons pengobatan obat standar (dengan obat antidepresan),"  kata Nicola Wiles, peneliti studi dari Universitas Pusat Bristol untuk Kesehatan Mental, Penelitian Ketergantungan dan Bunuh Diri.

Studi ini dilakukan selama satu tahun. Studi masa depan harus menguji efektivitas kombinasi pengobatan dalam jangka panjang karena, menurut peneliti, pasien penderita depresi dapat kambuh setelah pengobatan.

Selain itu, Wiles juga menambahkan, karena ada beberapa pasien yang tidak menunjukkan peningkatan secara substansial dengan penambahan terapi bicara, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menemukan pengobatan alternatif lainnya.

Penelitian ini melibatkan sekitar 470  penderita depresi yang tidak bertambah baik setelah diberi antidepresan selama enam minggu pengobatan. Kemudian peneliti membagi mereka menjadi dua kelompok, kelompok pertama pengobatannya ditambah dengan terapi bicara, sedangkan yang lain tidak.

Setelah enam bulan, sekitar 46 persen dari pasien dalam kelompok terapi bicara mengalami penurunan gejala depresi setidaknya sebanyak 50 persen. Adapun untuk kelompok lain hanya meningkat sebanyak 22 persen. Kedua kelompok ini baru mengalami perkembangan efek pengobatan yang sama setelah 12 bulan.

Oleh karena itu, pengobatan depresi dengan antidepresan dapat dibantu dengan terapi bicara agar efeknya semakin cepat dirasakan.
sumber

Arti Sebuah Kaki

Beberapa hari lalu, seorang pasien saya, salah satu kakinya harus diamputasi. Pasien, sebut saja Tuan A, relatif masih muda, sekitar 45 tahun, diketahui menderita diabetes sejak lima tahun yang lalu. Pasien dirawat karena mengalami luka yang tidak sembuh-sembuh, luka akibat komplikasi diabetes yang tidak terkontrol dengan baik..... Kemudian,  "bagaimana reaksi pasien, keluarga pasien ketika saya beritahu, bahwa kakinya harus diamputasi, dipotong?" "Tolong dokter, jangan sampai begitu dokter, apapun, berapapun biaya yang harus dikeluarkan agar kaki suami saya dapat diselamatkan, kami sanggup dokter" kata istrinya dengan suara terisak. Sementara, air mata mulai mengalir dari ke dua pelupuk matanya..
Kasus seperti tentu saja bukan yang pertana kali saya lihat. Selama saya menjadi dokter mungkin tidak terhitung lagi. Ada yang kehilangan ke dua kakinya, tangannya, matanya, ginjalnya dan organ lainnya. Bermacam reaksi pasien, keluarga pasien menghadapi hal ini. Tapi, pada dasarnya mereka sangat keberatan, kecewa, sedih yang luar biasa. Andaikan mereka bisa menolak pasti akan ditolaknya. Seperti pada kasus di atas, kalau mereka mempunyai berbungkah emas, kalung, gelang, intan berlian, semua akan dilepaskannnya bila itu dapat menyelamatkan kaki mereka.
Lalu, itu baru sebuah kaki,  pada pasien ini, hanya sebagian kakinya, bungkahan emas, intan berlian tidak berharga lagi dibandingkan kaki tadi. Nah, "Bayangkan kalau itu  ke dua kakinya, tangannya, berapa nilainya?"
Memang,  kaki, tangan, mata, lidah, telinga, hidung, dan lain-lain  itu tidak dapat dihargai dengan materi, tidak bisa dinilai dengan uang. Coba saja misalnya, bila seseorang menginginkan sebuah kaki Anda, "apakah Anda bersedia memberikannya, walaupun untuk itu orang tersebut akan menggantinya dengan sebuah mobil mewah, rumah besar yang menjadi impian Anda selama ini?"
Ada suatu cerita yang pernah saya baca dari sebuah buku yang menggambarkan tidak terhingga nilainya sebuah kaki. Ceritanya kira-kira begini: di suatu kota di negeri entah berantah, seorang pemuda petani yang sering berjalan di dekat sebuah taman istana yang indah dan luas, melihat seorang pemuda yang selalu bertelekan pada sebuah kursi malas yang mahal. Di sekitar pemuda itu, beberapa orang wanita cantik juga senantiasa mendampinginya. Dalam hati, pemuda petani bergumam, "bila  saya yang duduk di situ, alangkah senang dan bahagianya saya, hanya duduk-duduk di kursi malas, di lingkungan taman yang luas, dengan aneka warni-warni bunga yang mekar semerbak, dan  di dampingi wanita-wanita muda yang cantik".
Terbayang juga oleh pemuda petani ini, pondoknya yang sangat sederhana, jangankan taman yang luas seperti taman istana itu, pekarangan kecil yang ada di depannya hanya dipenuhi tanaman sayur-sayuran untuk kebutuhan makan sehari-hari.
Kemudian,  suatu waktu, ketika pemuda petani ini lewat di depan taman istana itu dengan temannya............ "kamu lihat pemuda itu, yang setiap hari hanya duduk di sana, bersama wanita cantik seperti itu, alangkah beruntungya kalau saya yang di sana"  Ungkapnya tiba-tiba kepada temannya......... Oh ya," Anda mau duduk di sana, seperti pangeran itu?   Tanya temannya. "Tahukah kamu dengan  pangeran itu? " ...Ia adalah seorang yang lumpuh, kalau pergi ke mana-mana harus diangkat oleh pembantunya, ke kamar mandi sekalipun, apa kamu menginginkan hal seperti itu, kamu bersedia  ke dua tungkai mu diganti dengan kursi malas dan wanita-wanita cantik begitu?" Mendengar itu, sang pemuda tanpa berpikir panjang, menjawab: "Oh, tidak, jelas saya tidak mau, biarlah saya begini saja".
Sayang, kebanyakan kita,  Anda, bahkan saya sendiri baru menyadari nilai, manfaat sebuah kaki misalnya, di saat kita sakit atau kehilangan. Saya juga pernah merasakan alangkah  nikmatnya, bermanfaatnya  sendi lutut yang sehat, ketika lutut saya sakit. Kisahnya begini, waktu itu hujan gerimis, pasien di tempat saya yang biasanya praktek sudah menunggu cukup lama. Dari rumah sakit, seperti biasa yang sudah saya lakukan dalam dua tahun terakhir, dengan menggowes sepeda agak lebih cepat, saya ingin buru-buru sampai di tempat praktek. Setelah tiba di depan halaman tempat praktek, saya berbelok agak tajam, karena licin akibat hujan, saya terjatuh. Waktu jatuh, saya berusaha menumpu pada telapak tangan kanan saya, tapi lutut kanan saya membentur aspal cukup keras. Terasa agak sakit terutama pada sendi lutut, tapi saya abaikan, saya tetap melangkah menuju ruang praktek di depan pasien-pasien saya yang sedang menunggu, seolah-olah tidak terjadi sesuatu.
Malam harinya waktu mau tidur, lutut saya agak bertambah sakit.  Pagi setelah bangun ketika saya harus ke belakang, saya menjerit kesakitan saat lutut itu mau ditekuk, sakitnya bukan main. Hampir selama tiga bulan saya merasakan kesakitan akibat lutut yang hanya memar waktu jatuh itu. Selama itu pula gerakan, aktivitas saya jadi terhambat.  Saya tidak bisa duduk bersimpuh waktu shalat, tidak dapat bersila waktu duduk, mendayung sepeda dengan sempurna, bahkan bila salah menggeser kaki saja, akan timbul rasa nyeri yang kuat.
Nah, seperti telah saya singgung sebelumnya, kita baru menyadari nilai sesuatu setelah kehilangannya, termasuk sebuah kaki. Pada saat kaki itu sakit, pada saat kaki harus diamputasi, baru kita sadar tingginya nilai, harga sebuah kaki. Namun, waktu sehat, jangankan untuk memperhatikan, memeliharanya, kadang-kadang kita lupa bahwa kita sebenarnya mempunyai kaki. Kita lupa bahwa kaki ini sebenarnya sangat bernilai dan tidak dapat dihargai seberapapun.
Di samping itu, sebuah kaki, tungkai tidak hanya sekedar agar Anda dapat bergerak ke sana ke mari, tidak hanya untuk berlari ketika Anda dikejar anjing, Anda buru-buru ke belakang ketika perut Anda mules, atau berdiri tegak di atas podium saat Anda berpidato. Tapi, kaki juga mempunyai makna surgawi, rohani. Karena kakilah  yang akan menapak, membawa anda ke tempat Ibadah, Masjid, berziarah, panti sosial, atau anda harus berlari, berenang  menyelamatkan seorang anak yang mau tenggelam, membimbing  orang tua yang akan menyeberang.
Namun, kaki, ke dua tungkai Anda  jugalah yang akan ikut membawa Anda ke Neraka, kalau Anda tidak menggunakannya sesuai rencana Allah, Anda rajin melangkah ke tempat maksiat, Anda berdiri di depan orang banyak hanya untuk sekedar menipu, membodohi orang lain. Oleh karena itu, perhatikanlah kaki Anda, ke mana dia mau melangkah, dan sesuai anjuran Nabi, "basuhlah waktu mau tidur".  Basuh tidak hanya sekedar pengertian fisik,  membersihkan kotoran, tetapi menumbuhkan kesadaran, "ke mana saja kaki ini sudah melangkah hari ini?"

Optimisme, Kunci untuk Panjang Umur dan Bahagia

Panjang umur dan selalu bahagia adalah impian semua manusia. Sayangnya, upaya untuk mencapai impian itu harus dimulai sejak dini. Sebuah penelitian menemukan bahwa modal bahagia di usia tua itu bukan melulu harus kesehatan fisik, tetapi kesehatan jiwa juga.

Saat orang bertambah tua, berkurangnya kemampuan fisik dan mental telah diketahui menjadi pemicu kesedihan dan stres. Namun proses penuaan itu sendiri ternyata berkaitan dengan kebahagiaan bagi bagi banyak orang.

Peneliti dari San Diego School of Medicine menemukan bahwa kebanyakan orang semakin meningkat kebahagiaannya saat berusia tua. Penelitian ini melibatkan lebih dari 1.006 orang dewasa di San Diego yang berusia antara 50-99 tahun.

Semua peserta disurvei lewat telepon. Para peneliti menanyai bagaimanakah para peserta menilai keterlibatan sosial dan kesehatannya secara keseluruhan berkiatan dengan kondisi fisiknya.

"Kadang-kadang pengaruhnya paling relevan akibat perspektif subyek itu sendiri. Meskipun usia tua sangat erat hubungannya dengan penurunan fungsi fisik dan kognitif, hal ini juga berkaitan dengan fungsi mental yang lebih baik," kata Colin Depp, PhD, profesor psikiatri di San Diego School of Medicine seperti dilansir Medical Daily, Minggu (9/12/2012).

Hasil penelitian menemukan resiliensi dan depresi lebih mempengaruhi kesejahteraan di usia tua ketimbang kesehatan fisik. Para peneliti menemukan bahwa orang yang memiliki optimisme lebih besar kemungkinannya merasa sejahtera dan sehat.

Optimisme dikaitkan dengan kesuksesan dalam kehidupan. Para peneliti menemukan bahwa orang yang memiliki kondisi kesehatan fisik yang buruk tetapi memiliki tingkat optimisme ternyata lebih sejahtera dibandingkan orang lain pada umumnya.

"Bahkan di tengah-tengah penurunan fungsi fisik atau kognitif, individu dalam penelitian yang merasa optimis merasa lebih sejahtera seiring dengan bertambahnya umur," kata Jeste.

Survei lain yang dilakukan di tahun 2009 menemukan bahwa orang yang berusia di atas 65 tahun mengaku punya lebih banyak waktu untuk keluarga dan hobinya. Orang-orang ini juga lebih aman secara finansial tanpa harus bekerja. Sekitar 60 persen peserta ditemukan lebih jarang mengalami stres.
sumber

Saturday 8 December 2012

Suasana Hati Sedang Tak Baik? Coba Makanan Ini

Makanan tidak hanya dapat mengenyangkan perut dan memuaskan rasa lapar, tetapi juga bisa mempengaruhi suasana hati (mood). Jika Anda sedang bersedih, ada beberapa makanan yang membuat suasana hati positif.

Makanan dapat mempengaruhi mood atau suasana hati seseorang, tergantung bagaimana Anda menggunakannya. Ada makanan tertentu yang akan menambah positif pikiran, sementara ada pula yang menyebabkan efek sebaliknya.

Saat sedang sedih orang jadi lebih ingin makan makanan yang manis, namun makanan tersebut justru dapat membuat gula darah menjadi tidak stabil yang bisa merusak suasana hati.

Selain itu, makanan tinggi gula juga dapat menumpuk lemak dan kalori yang tidak diperlukan serta menghilangkan motivasi untuk melakukan olahraga. Akibatnya, suasana hati bisa semakin buruk.

Jika suasana hati Anda sedang tidak baik, makanan berikut bisa membantu memperbaikinya, seperti dikutip dari timesofindia, Sabtu (8/12/2012):

1. Kentang
Kentang merupakan alternatif yang bagus untuk meningkatkan suasana hati karena kaya akan folat, yang dapat membantu menjaga gula darah tetap stabil.

2. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan merupakan salah satu sumber terbaik dari mineral selenium yang meningkatkan suasana hati dan mengurangi kecemasan.

3. Asam lemak omega 3
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asam lemak omega 3 tak jenuh ganda yang ditemukan pada ikan, biji rami dan kenari dapat membantu dalam melindungi terhadap depresi.

4. Telur
Telur merupakan sumber zinc yang membantu Anda terjaga dan energik dengan membantu mengantur metabolisme dan gula darah.

5. Yoghurt
Yoghurt banyak mengandung kalsium dan protein, yang baik untuk mengurangi perubahan suasana hati, depresi dan kecemasan.

6. Bayam
Bayam kaya akan zat besi, yang dapat meningkatkan energi dan konsentrasi, serta membantu mengurangi kelelahan. Bayam juga merupakan sumber vitamin B6 dan folat, yang penting untuk mendukung kemampuan otak untuk menghasilkan neurotransmitter yang meningkatkan suasana hati.
sumber

Trik Mudah Untuk Membuat Bulu Mata Terlihat Panjang

Mata yang indah menjadi pendukung kecantikan setiap wanita. Memiliki bulu mata yang panjang dan lentik, tentunya juga bisa menambah kecantikan. Dikutip dari situs Times of India, ada beberapa trik tertentu yang bisa membuat bulu mata Anda terlihat lebih panjang dan lentik, tanpa harus memakai bulu mata palsu. Yuk, simak di sini.

1. Gunakan Bedak
Sebelum menggunakan maskara, gunakanlah bedak tabur terlebih dahulu pada bulu mata Anda. Lakukanlah cara sederhana ini secara rutin, agar bulu mata Anda bisa terlihat lebih tebal dan panjang. Tak hanya itu saja, maskara Anda juga bisa bertahan lebih lama.

2. Gunakan Make-up dengan Cerdas
Lakukanlah teknik yang biasanya digunakan oleh perias profesional artis. Pertama-tama, Anda harus melapisi bulu mata dengan maskara berpalet hitam. Lalu gunakan maskara berwarna coklat tua di sepanjang bulu ujung bulu mata Anda. Setelah itu, lapisi lagi dengan maskara berwarna hitam.

3. Gunakan Penjepit Bulu Mata
Satu lagi cara sederhana yang dapat membuat bulu mata terlihat lebih panjang yang dengan menggunakan penjepit bulu mata. Dengan alat make up ini, Anda bisa membuat bulu mata menjadi sangat cantik. Namun jangan sampai Anda menggunakannya setiap hari, jika tak ingin bulu mata Anda rusak.
sumber

Saturday 1 December 2012

Belajar Silsilah Kerajaan Malaysia di Muzium Negara Kuala Lumpur

                                                         Pintu Gerbang kerajaan Malaysia masa lampau
                                                           Contoh kerajinan zaman kerajaan Malaysia
                                                    Singasana yang dipakai Raja di masa kerajaan Malaysia
                                                   Keris disebut sebagai sejata khas kerajaan Malaysia
                                                    Pakaian yang dipakai oleh para raja zaman dulu Malaysia


Kuala Lumpur-Sebagai negara monarki, pemerintahan tertinggi Malaysia dipegang oleh Raja atau Sultan. Kalau mau tahu lebih lanjut soal silsilah Kerajaan Malaysia, Muzium Negara Kuala Lumpur adalah destinasi yang tepat.

Sejarah Kerajaan atau Kesultanan Malaysia pun ternyata sudah terbentuk sejak awal masehi. Di Muzium Negara pun dijelaskan bagaimana sejarah kerajaan Malaysia dimulai.

Penasaran, detiktravel pun memasuki sebuah Galeri Sejarah Awal di Muzium Negara. Benar saja, saat memasuki galeri itu anda pun anda bisa langsung melihat bagaimana silsilah kerajaan Malaysia.

Selain silsilah kerajaan, galeri itu juga dipenuhi dengan beberapa peninggalan zaman kerajaan Malaysia. Mulai dari pakaian tradisional hingga senjata tradisional.

Barang-barang yang dipamerkan terlihat mirip atau bahkan sama dengan pakaian dan senjata tradisional Indonesia. Pakaian tradisional Malaysia terlihat menyerupai pakaian tradisional masyarakat Sumatera.

Senjata tradisional Keris pun disebut-sebut sebagai senjata khas dari Negeri Jiran itu. Selain itu, agama Islam juga terlihat sangat besar pengaruhnya dengan kerajaan-kerajaan Malaysia zaman lampau.

Beberapa barang bersejarah yang dipamerkan pun ada beberapa yang berbau Islami. Mulai dari Al-Quran pertama yang ditulis dengan tangan, hingga batu nisan dengan tulisan Arab.

Jadi ingin lebih tahu bagaimana silsilah kerjaan Malaysia, jangan lupa kunjungi Muzium Negara di Kuala Lumpur.

sumber



Copyright By DUNIA ADELL