Photobucket

Wednesday 6 March 2013

Olahraga 10 Menit Tiap Hari Bisa Hindarkan Anda dari Insomnia

Insomnia terkadang sangat menyebalkan. Akibat baru bisa tidur saat menjelang fajar, tubuh menjadi tidak bergairah untuk melakukan pekerjaan. Tapi jika konsisten olahraga setiap hari, Anda akan terhindar dari insomnia.

Dari survei yang digelar National Sleep Foundation, berolahraga selama 10 menit setiap hari dapat membuat perbedaan durasi dan kualitas tidur.

Max Hirshkowitz salah seorang peneliti tidur yang terlibat dalam survei menegaskan ada keterkaitan antara olahraga dan tidur. Demikian dikutip dari Fox News, Rabu (4/3/2013).

Selain itu, Max Hirshkowitz yang juga profesor di Baylor College of Medicine di Houston menyatakan bahwa ia dan rekannya menemukan bagaimana peningkatan kualitas tersebut dapat terjadi. Jika Anda memiliki waktu berolahraga yang baik maka akan terlihat kualitas tidur yang baik. Sedangkan mereka yang jarang melakukan olahraga dan duduk 8 jam sehari menunjukkan dampak yang tidak baik.

Lebih dari 75 persen dari 10 ribu responden yang berpendapat melalui internet dan telepon mengaku bahwa mereka yang menyempatkan waktu untuk berolahraga akan tidur nyenyak dibandingkan mereka yang tidak berolah raga. Orang-orang yang aktif pun mengakui hal yang sama, dengan tidur lebih cepat akan mendukung kegiatan mereka pada siang hari.

Tidur Siang Membuat Terjaga di Malam Hari

Hampir setiap hari separuh masyarakat Amerika mengeluhkan insomnia. Sekitar 22 persen dari mereka mengaku tersiksa karenanya, karena insomnia juga memicu stres, kecemasan, dan juga nyeri pada tubuh.

Selain kurang tidur, orang-orang yang kurang berolah raga memiliki laporan kesehatan yang kurang baik dan memiliki masalah ketika mengemudi atau saat makan. Hal ini mengakibatkan mereka mengambil banyak waktu untuk tidur di siang hari yang akhirnya menimbulkan gejala sleep apnea atau ganguan pernafasan saat tidur.

Lebih dari 44 persen orang yang kurang berolah raga rata-rata berisiko mengalami sleep apnea dibandingkan yang berolah raga. Jadi, jangan ragu untuk berolahraga kapan saja untuk membantu peningkatan kualitas tidur Anda.
sumber

Agar Sehat, Duduklah Hanya 4 Jam Sehari

Untuk mendapatkan hidup sehat, banyak pakar yang merekomendasikan peningkatan aktivitas fisik dan pengurangan gaya hidup sedenter (menetap). Hal ini juga diamini sebuah studi baru yang menekankan pentingnya mengurangi waktu yang dihabiskan untuk duduk dalam sehari.

Lagipula studi itu juga menunjukkan duduk terlalu lama dapat meningkatkan peluang seseorang untuk terserang penyakit kronis, tak peduli apapun gaya hidupnya dan berapapun indeks massa tubuhnya.

Kesimpulan ini diperoleh setelah peneliti dari Kansas State University, Richard Rosenkranz mengamati 63.048 pria berusia 45-65 tahun dari New South Wales, Australia. Secara khusus peneliti membandingkan partisipan yang diketahui duduk kurang dari empat jam sehari dengan partisipan yang dilaporkan duduk selama lebih dari empat jam dalam satu hari.

Hasilnya, penyakit kronis lebih banyak ditemukan pada partisipan yang sering duduk. Beberapa penyakit yang dikaitkan dengan aktivitas ini diantaranya kanker, penyakit jantung, hipertensi atau tekanan darah tinggi dan diabetes.

"Kami melihat peningkatan risiko penyakit kronis secara terus-menerus pada partisipan yang lebih banyak duduk. Bahkan partisipan yang duduk lebih dari 8 jam sehari jelas-jelas memiliki risiko tertinggi," tandas Rosenkranz seperti dilansir dari emaxhealth, Rabu (20/2/2013).

Menurut Rosenkranz, meskipun orang yang fisiknya aktif dikatakan lebih sehat namun orang-orang juga harus lebih fokus untuk mengurangi waktu duduknya. "Secara khusus temuan ini paling tepat ditujukan untuk pekerja kantoran, kendati indeks massa tubuhnya normal dan rutin melakukan aktivitas fisik," lanjutnya.

Temuan ini juga dirasa perlu diperhatikan oleh para manajer atau atasan di kantor agar dapat berkontribusi terhadap kesehatan bawahannya. Misalnya, mendorong karyawan agar banyak-banyak berdiri meskipun hanya di meja masing-masing atau jalan-jalan mengelilingi kantor, menempatkan tempat sampah atau mesin fotokopi agak jauh dari meja karyawan dan cara lain yang bisa mengurangi duduk berlebihan di tempat kerja.

Namun jika Anda tak punya atasan yang memiliki inisiatif seperti itu, tak masalah. Lakukan dengan cara Anda sendiri, misalnya menjawab telepon sambil berdiri atau memanfaatkan jam istirahat untuk ngobrol dengan teman sambil berdiri.
sumber

Tuesday 12 February 2013

Inilah Penyakit yang Muncul Karena Masalah Cinta

Suatu hubungan sudah banyak terbukti bisa mempengaruhi kesehatan Anda. Bahkan ada penelitian yang mengungkapkan kalau hubungan yang kuat bisa membuat Anda terhindar dari penyakit karena mengadopsi kebiasaan sehat dengan menjaga satu dengan yang lain sehingga bisa hidup lebih lama.

Menurut psikolog Maryann Troiani, PhD seperti dilansir Health, Selasa (12/2/2013) menyatakan kalau ada banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan kita baik yang suda menikah atau belum.

Berikut ini beberapa hal akibat hubungan percintaan Anda sehingga mempengaruhi kesehatan pikiran dan tubuh Anda:

1. Berat badan

Troiani melihat ketika seseorang memiliki pasangan, mereka akan saling memotivasi dalam hal kesehatan. Ia akan pergi fitnes bersama dan merasa tanggung jawab satu sama lain dalam hal perilaku makan dan masalah tidur yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan.

2. Tingkat stres

Studi tahun 2009 dalam Journal of Sexual Medicine menemukan kalau orang yang sering melakukan seks lebih sehat mental. Troiani mengatakan kalau seks hanya salah satu aspek dalam hubungan. Sehingga tingkat stres juga pasti akan dialami pasangan ketika menghadapi masalah orangtua, perselisihan uang atau bahkan pekerjaan rumah tangga.

3. Masalah tidur

Tidur di samping seseorang yang Anda cintai dan percaya dapat membantu Anda merasa santai. Jika pasangan Anda mendengkur, orang lebih mungkin untuk mengalami kelelahan siang hari.

Penelitian menunjukkan kalau suatu konflik dalam hubungan dikaitkan dengan tidur dan bisa membuat keadaan menjadi lebih buruk.

4. Depresi dan kecemasan

Masalah ini sering membuat hubungan dapat mempengaruhi depresi dengan cara yang sama kompleks. Di satu sisi, beberapa studi telah menemukan bahwa hubungan jangka panjang dalam pernikahan, dapat mengurangi gejala-gejala depresi. Suatu hubungan bisa meningkatkan risiko depresi secara klinis.

5. Kesehatan jantung

Hubungan percintaan dan kesehatan kardiovaskular bisa mempengaruhi tekanan darah. Penelitian telah melaporkan kalau hubungan menikah dikaitkan dengan rendahnya risiko serangan jantung dan hasil yang lebih baik setelah operasi jantung, terutama bagi kaum pria.

6. Kanker

Bukan hanya mempengaruhi jantung, dalam beberapa penelitian, pernikahan juga telah terbukti meningkatkan tingkat kelangsungan hidup bagi penderita kanker, termasuk prostat, paru-paru, dan kanker usus besar.

Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh 3,8 juta pasien kanker yang diterbitkan pada tahun 2009, 58% orang yang menikah hidup selama 10 tahun pasca diagnosis kanker, dibandingkan dengan 52% dari orang-orang yang tidak pernah menikah, 46% dari orang yang bercerai, dan 41% dari para janda dan duda.

Orang-orang yang dipisahkan dari pasangan mereka bernasib terburuk dengan hanya 37% yang masih hidup selama 10 tahun. Kesepian dan stres tak terduga mungkin memiliki efek negatif pada kekebalan tubuh.

Troiani mengatakan kalau hal yang disebutkan sebelumnya bukan hanya berhubungan dengan hubungan cinta Anda saat ini tapi juga dipengaruhi oleh masa lalu Anda. Pada tahun 2011, peneliti dari Columbia University menemukan kalau Anda yang berpikir tentang mantan kekasih ternyata dapat memiliki efek yang sama pada otak sebagai rasa sakit fisik.

Sebuah perpisahan yang disebut sindrom patah hati oleh para peneliti ini bisa menyebabkan pembesaran jantung yang diakibatkan oleh stres fisik atau emosional yang ekstrim. Wanita menopause paling mungkin untuk mengalami sindrom tersebut, tetapi penelitian menunjukkan bahwa hal itu juga dapat terjadi pada pria dan wanita muda.
sumber



Copyright By DUNIA ADELL